share notes

Get Gifs at CodemySpace.com

Selasa, 30 April 2013

Sinopsis novel ATHEIS karya Achdiat K. Mihardja



Langsung saja, berikut novel ATHEIS beserta unsur intrinsiknya:

 Atheis
Karya : Achdiat K. Mihardja
Hasan, pegawai gemeente Bandung, adalah seorang pemuda alim yang dididik orang tuanya untuk berpegang kuat pada ajaran agama Islam. Pertemuannya kembali dengan Rusli, teman masa kecilnya yang telah menjadi seorang pejuang dan aktivis politik bawah tanah membawa Hasan kepada pemikiran Atheisme yang bertolak belakang dengan apa yang diajarkan orang tuanya selama ini.
Hasan sangat senang bertemu dengan sahabat lamanya itu,ditambah lagi dengan adanya Kartini, adik angkat Rusli yang menurut Hasan adalah sesosok perempuan yang sangat mirip dengan Rukmini,kekasihnya dulu pada waktu dikampung.Baginya Kartini adalah jelmaan yang dikirim Tuhan untuk menggantikan Rukmini yang telah pergi dari kehidupannya. ternyata kedua temannya itu mempunyai keyakinan yang berbeda dengan dirinya,mereka beranggapan bahwa sebenarnya Tuhan itu tidak ada.Hal itulah yang membuat Hasan berniat untuk meng-islamkan kedua temannya itu,tapi niat baiknya itu semakin terkikis oleh kebaikan Rusli dan Kartini, tapi sering pula Hasan berfikir,mengeluh,hatinya bimbang,terombang-ambing antara dua pilihan.Tetap berada di jalan yang telah diajarkan oleh orang tuanya sejak kecil yaitu jalan Agama atau memasuki dunia yang baru saja ia kenal dari sahabatnya Rusli dan Kartini namun telah menariknya dengan kuat menjadi seorang Atheis.
Perubahan pandangan Hasan semakin dalam dan jauh seiring diskusi-diskusinya yang panjang bersama Rusli dan Kartini, ditambah perkenalannya dengan kawan-kawan senior Rusli. Salah satu senior tersebut adalah Anwar, putra bupati namun adalah seorang manusia egois yang hidup hanya untuk dirinya sendiri tanpa memperdulikan orang lain.
Kemunculan Anwar kemudian mulai mengubah hidup Hasan, yang diawali dengan hubungan Hasan dengan orang tuanya. Anwar memprotes keras Hasan yang akan pergi mengaji bersama orang tuanya sebagai seorang munafik dan tidak berpendirian. Hasan yang penuh keragu-raguan kemudian terpancing untuk secara terbuka menceritakan pandangan barunya kepada ayah-ibunya. Kedua orang tua Hasan yang begitu religius mendidik Hasan sejak kecil pun menjadi sangat kecewa dan mengusir Hasan. Kebimbangan hati Hasan tentang hidupnya pun bertambah berat. Dia sangat sedih dan menyesal karena dia sudah melukai hati kedua orang tuannya dengan menjadi Atheis dan menikahi Kartini yang akhirnya Ayah Hasan harus meninggal dunia dengan membawa penyesalan yang mendalam karena perbuatan anaknya.
 Cerita bertambah rumit dengan tindakan Anwar yang membuat rumah tangga Hasan dan Kartini goyah. Anwar adalah seorang mata keranjang yang karena ketertarikannya pada Kartini membuat Hasan cemburu dan menimbulkan pertengkaran hebat antara dia dan Kartini. Pertengkaran ini membuat Kartini memutuskan lari menghindar untuk sesaat demi menunggu redanya amarah Hasan. Namun dalam pelariannya tersebut, Kartini malah hampir menjadi korban nafsu binatang Anwar di sebuah hotel.
Peristiwa tersebut akhirnya diketahui Hasan secara tidak sengaja. Api cemburu dan kemarahan yang meledak membuat Hasan menjadi mata gelap dan hendak membunuh Anwar. Di tengah bunyi gelapnya malam dan sirene tanda bahaya tentara Jepang yang berkumandang, Hasan tetap berlari tanpa perduli. Kempetai pun menembak dan menangkapnya dengan tuduhan mata-mata. Tubuh Hasan yang menderita TBC tidak sanggup menahan siksa polisi pendudukan Jepang tersebut. Di akhir cerita, Hasan pun tersungkur bermandikan darah dengan melepas kata “ALLAHU AKBAR “ yang membawa keraguannya terhadap Tuhan yang sebelumnya dia percayai dan ia pun tak bergerak lagi.


 UNSUR INTRINSIK:

1. TEMA : “ Kepercayaan Terhadap Tuhan YME “
2. AMANAT : Kita sebagai manusia yang beragama harus
mempunyai pendirian yang teguh dan jangan mudah
terpengaruh oleh berbagai ajakan dari orang lain
      khususnya ajakan dalam masalah agama.
3. ALUR : Maju – mundur,artinya dalam novel ini menceritakan
      kehidupan dirinya sendiri pada jaman sekarang kemudian
      mundur dengan menceritakan kehidupan dirinya pada masa
      yang lalu.
4. TOKOH : Hasan,Kartini,Rusli,Anwar,Raden Wiradikarta ( Ayah Hasan),
      ibu Hasan,H.Dahlan,Kiyai Mahmud,Fatimah,Rukmini,
      H.Kosasih,Nata,Siti,Mimi,Bibi kost dan Minah.
5. LATAR : a. Lereng gunung Telaga Bodas bernama kampung
         Panyeredan,Bandung.
     b. Wilayah Bandung Kota.
6. SUDUT PANDANG DAN GAYA PENULISAN
     a. Sudut Pandang : Menggunakan sudut pandang orang pertama (Aku )
     b. Gaya Penulisan : Masih tercampur oleh bahasa asing ( jepang-belanda )
         tapi bisa dimengerti oleh pembaca meskipun dari
        susunan kata maupun kalimatnya masih ada yang
        belum sistematis.